Puisi Kemarau Ilalang Karya Tri Astoto Kodarie


Puisi Kemarau Ilalang Karya Tri Astoto Kodarie lahir di Jakarta, 29 Maret 1961. Mengikuti berbagai kegiatan sastra di berbagai daerah. Beberapa buku puisinya yang telah terbit, yaitu Sekumpulan Pantun,: Aku, Kau dan Rembulan (De La Macca, Makassar 2015), Merangkai Kata Menjadi Api (Akar Indonesia Yogyakarta, 2017), Kitab Laut (YBUM Publishing Parepare, 2018), Tarian Pembawa Angin (YBUM Publishing Parepare, 2020) serta puluhan antologi puisi bersama di berbagai kota.

Masih aktif sebagai guru serta berbagai kegiatan seni, khususnya sastra di Parepare, Sulawesi Selatan.

Puisi Kemarau Ilalang Karya Tri Astoto Kodarie

 

Kemarau Ilalang

 

setiap subuh kutunggu engkau mengirim badai

yang melintasi tanah-tanah retak di wajahku

sungai yang pernah kau alirkan dulu

hanya tersisa batu-batu dan sedikit pohon teratai

dan semuanya tak pernah paham ketika harus kulukiskan

kaki-kaki kemarau yang letih membaca hutan

 

setiap subuh kusimpan detak jantungku di halaman

penuh ilalang dan bunga-bunga rumput penantian

menunggu badaimu di antara gerakan angin

tapi kurasakan ada sungaimu mengalir dingin

airnya jernih dan berbau kemarau

 

setiap subuh kubaca angin meniup ilalang

sambil mengusap air mata yang menggenang

setia menunggu badaimu di ujung petang.



2003